Pages

Sabtu, 02 Oktober 2010

An Overview of Financial Management

1. Pendahuluan
Manajemen keuangan merupakan salah satu bidang manajemen fungsional dalam suatu perusahaan, yang mempelajari tentang penggunaan dana, memperoleh dana dan pembagian hasil operasi perusahaan Manajemen keuangan dapat didefinisikan dari tugas dan tanggung jawab manajer keuangan. Meskipun tugas dan tanggung jawabnya berlainan di setiap perusahaan, tugas pokok manajemen keuangan antara lain meliputi : keputusan tentang investasi, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian dividen suatu perusahaan (Weston dan Copeland, 1992: 2) Manajer keuangan berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang layak dari investasi pada berbagai aktiva dan pemilihan sumber-sumber dana untuk membelanjai aktiva-aktiva tersebut. Untuk membelanjai kebutuhan dana tersebut, manajer keuangan dapat memenuhinya dari sumber yang berasal dari luar perusahaan dan dapat juga yang berasal dari dalam perusahaan. Sumber dari luar perusahaan berasal dari pasar modal, yaitu pertemuan antara pihak membutuhkan dana dan pihak yang dapat menyediakan dana. Dana yang berasal dari pasar modal ini dapat berbentuk hutang (obligasi) atau modal sendiri (saham). Sumber dari dalam perusahaan berasal dari penyisihan laba perusahaan (laba ditahan), cadangan, maupun depresiasi.
Setelah dana diperoleh, dana tersebut harus digunakan untuk membelanjai operasi perusahaan. Dana akan tertanam pada berbagai kekayaan riil perusahaan, baik kekayaan yang berwujud atau pun yang tidak berwujud. Sedangkan sumber-sumber dana perusahaan, baik kekayaan yang berwujud atau pun yang tidak berwujud. Sedangkan sumber-sumber dana perusahaan akan diwujudkan dalam berbagai aktiva finansial, yaitu selembar kertas yang mempunyai nilai pasar, karena dengan memiliki kertas tersebut, pemilik dapat memperoleh penghasilan (baik yang tetap, atau pun tidak tetap). Besar kecilnya dana yang harus diperoleh oleh manajer keuangan tentu saja harus disesuaikan dengan kebutuhan untuk operasi perusahaan itu. Penggunaan dana untuk operasi perusahaan dapat digunakan untuk keperluan yang sangat bermacam-macam. Tetapi kalau dipandang dari dimensi waktunya, maka penggunaan dana tersebut dapat untuk modal kerja (jangka pendek) dapat juga untuk investasi modal (jangka panjang). Setelah dana tersebut dipergunakan, maka diharapkan perusahaan dapat memperoleh keuntungan dari penggunaan dana tersebut. Apabila perusahaan memperoleh keuntungan maka harus diputuskan apakah keuntungan ini akan dibagikan kepada pemilik modal ataukah diinvestasikan kembali ke dalam perusahaan.
Dengan demikian maka manajer keuangan intinya harus melakukan tugas-tugas utama (fungsi) yaitu: memperoleh dana dan menggunakan dana tersebut. Untuk memperoleh dana, ia harus mengambil keputusan pembelanjaan, yaitu mencari dana dari pasar modal (dalam bentuk hutang maupun modal sendiri/saham). Di samping itu, dana juga dapat diperoleh dari hasil operasi perusahaan. Besar kecilnya dana ini tergantung pada kebijakan dividen, yaitu penentuan besar-kecilnya keuntungan yang harus dibagi (dan ditahan). Semakin banyak yang ditahan, semakin banyak dana yang diperoleh dari dalam perusahaan. Untuk fungsi menggunakan dana, manajer keuangan harus mengambil keputusan investasi yaitu penentuan untuk apa dana yang dimiliki oleh perusahaan akan dipergunakan.
Kegiatan penting lain yang harus dilakukan manajer keuangan menyangkut empat (4) aspek yaitu:
1.      Dalam perencanaan dan peramalan, dimana manajer keuangan harus bekerja sama dengan para manajer lain yang ikut bertanggung jawab atas perencanaan umum perusahaan.
2.      Manajer keuangan harus memusatkan perhatian pada berbagai keputusan investasi dan pembiayaan, serta segala hal yang berkaitan dengannya.
3.      Manajer keuangan harus bekerja sama dengan para manajer lain di perusahaan agar perusahaan dapat beroperasi seefisien mungkin
4.      Menyangkut penggunaan pasar uang dan pasar modal, manajer keuangan menghubungkan perusahaan dengan pasar keuangan, di mana dana dapat diperoleh dan surat berharga perusahaan dapat diperdagangkan.
Dari ke empat aspek tersebut dapat disimpulkan bahwa tugas pokok manajer keuangan berkaitan dengan keputusan investasi dan pembiayaannya. Dalam menjalankan fungsinya, tugas manajer keuangan berkaitan langsung dengan keputusan pokok perusahaan dan berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

2. Fungsi dan Tanggung Jawab Manajer Keuangan
Manajer Keuangan mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap apa yang telah dilakukannya. Ada pun keputusan keuangan yang menjadi tanggung jawab manajer keuangan dikelompokkan ke dalam tiga (3) jenis :
1.      Mengambil keputusan investasi (investment decision).
Menyangkut masalah pemilihan investasi yang diinginkan dari sekolompok kesempatan yang ada, memilih satu atau lebih alternatif investasi yang dinilai paling menguntungkan.
2.      Mengambil keputusan pembelanjaan (financing decision).
Menyangkut masalah pemilihan berbagai bentuk sumber dana yang tersedia untuk melakukan investasi, memilih satu atau lebih alternatif pembelanjaan yang menimbulkan biaya paling murah.
3.      Mengambil keputusan dividen (dividend decision)
Menyangkut masalah penentuan besarnya persentase dari laba yang akan dibayarkan sebagai dividen tunai kepada para pemegang saham, stabilitas pembayaran dividen, pembagian saham dividen dan pembelian kembali saham-saham.
Keputusan-keputusan tersebut harus diambil dalam kerangka tujuan yang seharusnya dipergunakan oleh perusahaan yaitu memaksimumkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan adalah harga yang terbentuk seandainya perusahaan dijual. Apabila perusahaan “go public” maka nilai perusahaan ini akan dicerminkan oleh harga saham perusahaan tersebut. Dengan meningkatnya nilai perusahaan, maka pemilik perusahaan menjadi lebih makmur sehingga mereka menjadi lebih senang.

3. Tujuan dari Manajemen Keuangan (The Main Objective of Financial Management)
Tujuan manajemen keuangan adalah memaksimumkan kemakmuran pemegang saham atau memaksimumkan nilai perusahaan, bukan memaksimumkan profit. Arti memaksimumkan profit, berarti mengabaikan tanggung jawab social, mengabaikan risiko, dan berorientasi jangka pendek. Sedangkan arti memaksimumkan kemakmuran pemegang saham atau nilai perusahaan sebagai berikut:
1.      Berarti memaksimumkan nilai sekarang (present value) semua keuntungan di masa datang yang akan diterima oleh pemilik perusahaan.
2.      Berarti lebih menekankan pada aliran hasil bukan sekedar laba bersih dalam pengertian akuntansi.

Kelebihan tujuan memaksimumkan nilai perusahaan/kemakmuran pemegang saham adalah secara konseptual jelas sebagai pedoman di dalam pengambilan keputusan yang memprtimbangkan faktor risiko. Dalam pencapaian tujuan tersebut, manajemen keuangan harus dapat menyeimbangkan kepentingan pemilik, kreditor, dan pihak lain yang berkaitan dengan perusahaan.
Memaksimumkan kemakmuran pemegang saham/pemilik perusahaan tidak mengingkari adanya social objectives dan kewajiban sosial. Tanggung jawab social adalah satu aspek penting dari tujuan perusahaan, maksudnya:
1.      Keberhasilan memaksimumkan nilai perusahaan akan memberikan sumbangan yang berarti kepada lingkungan sosial secara keseluruhan.
2.      Pengaruh (dampak) lingkungan eksternal seperti polusi, keselamatan kerja, keamanan produk juga harus diperhitungkan.
3.      Kepekaan terhadap faktor eksternal merupakan salah satu syarat penting agar perusahaan tetap dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.
4.      Perusahaan harus dapat memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dalam kendala legal dan sosial dan bertanggung jawab terhadap perubahan lingkungan.

4. Lingkungan Keuangan
Aspek lingkungan yang penting dipahami para manajer keuangan adalah sector keuangan di bidang perekonomian, yang terdiri dari pasar keuangan (financial markets), lembaga keuangan (financial institutions) dan instrumen keuangan (financial instruments).
1.      Pasar keuangan, menunjukkan pertemuan antara permintaan dan penawaran akan aktiva finansial (financial asset) atau sering disebut sebagai sekurities. Sekurities adalah secarik kertas (surat) yang mempunyai nilai pasar karena surat tersebut menunjukkan klaim atas aktiva riil perusahaan (misalnya mesin-mesin, pabrik, bahan baku, barang dagangan, merek dagang, dan lain-lain.)
2.      Lembaga keuangan yaitu lembaga yang berperan sebagai lembaga intermediary (financial intermediation) dengan mempertemukan unit surplus dengan unit defisit. Contoh lembaga keuangan dalam sistem moneter adalah Bank sentral, Bank pencipta uang giral/bank umum. Lembaga keuangan dan di luar system moneter (bank bukan pencipta uang giral/BPR), lembaga pembiayaan, perusahaan asuransi, dana pensiun, lembaga di bidang pasar modal, dan lain-lain.
3.      Instrumen Keuangan, contohnya adalah uang, saham, hutang, dan surat berharga di pasar uang dan pasar modal lainnya.

5. Masalah Keagenan
Yang disebut masalah keagenan atau Agency Problem adalah konflik yang timbul antara pemilik, karyawan, dan manajer perusahaan di mana ada kecenderungan manajer lebih mementingkan tujuan individu daripada tujuan perusahaan. Agency problem muncul terutama apabila perusahaan menghasilkan free cash flows yang sangat besar (Jensen, 1992, dalam Agus Sartono, 1998). Free cash flows adalah aliran kas bersih yang tidak dapat diinvestasikan kembali karena tidak tersedia kesempatan investasi yang profitable.
Masalah keagenan dapat timbul antara:
1.         Pemegang saham dengan manajer (sering terjadinya perbedaan kepentingan antara pemegang saham dan manajer, sehingga untuk meminimalisasinya pemilik biasanya memberikan fasilitas yang bagus dan kadang juga berupa saham kepada manajer,agar manajer bertindak seperti sebagai pemegang saham)
2.         Manajer dengan kreditor (misalnya, ketika perusahaan sudah dalam keadaan pailit, dan kreditor menginginkan perusahaan dilikuidasi, tapi manajer masih berusaha untuk mempertahankan perusahaan dan berusaha untuk memperbaikinya)
3.         Manajer, pemegang saham dan kreditor dalam kasus perusahaan menghadapi kesulitan keuangan

Dalam upaya meminimumkan agency problem diperlukan biaya yang disebut agency costs dan tercermin dalam empat alternatif:
1.         Pengeluaran untuk monitoring seperti halnya biaya untuk pemeriksaan akuntansi dan prosedur pengendalian intern.
2.         Pengeluaran insentif sebagai kompensasi untuk manajemen atas prestasi yang konsisten memaksimumkan nilai perusahaan. Bentuk insentif yang umum adalah stock option yaitu pemberian hak kepada manajemen untuk membeli saham perusahaan di masa yang akan datang dengan harga yang telah ditentukan.
3.         Bentuk yang kedua adalah performance shares yaitu pemberian saham kepada manajemen atas pencapaian tujuan –pencapaian tingkat return tertentu. Bentuk insentif lain adalah cash bonus atau bonus kas yang dikaitkan dengan pencapaian tujuan tertentu.
4.         Fidelity bond adalah kontrak antara perusahaan dengan pihak ketiga di mana pihak ketiga –bonding company – setuju untuk membayar perusahaan jika manajer berbuat tidak jujur sehingga menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
5.         Golden parachetus dan poison pill dapat dipergunakan pula untuk mengurangi konflik antara manajemen dan pemegang saham. Golden parachutes adalah suatu kontrak antara manajemen dan pemegang saham yang menjamin bahwa manajemen akan mendapat kompensasi sejumlah tertentu apabila perusahaan dibeli oleh perusahaan lain atau terjadi perubahan pengendalian perusahaan. Poison pill adalah usaha pemegang saham untuk menjaga agar perusahaan tidak diambil alih oleh perusahaan lain.

0 komentar:

Posting Komentar

TV Olline

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Forex Calendar

Sindikasi economy.okezone.com

detikcom

KOMPAS.com - Bisnis Keuangan

frame

BBCIndonesia.com | Berita Dunia | Indonesian News index

Bubbles

ok