Pages

Minggu, 14 November 2010

Neo-Liberalisme

Sejarah Neo-Liberal bisa dirunut jauh ke masa-masa tahun 1930-an. Adalah Friedrich von Hayek (1899-1992) yang bisa disebut sebagai Bapak Neo-Liberal. Hayek terkenal juga dengan julukan ultra-liberal. Muridnya yang utama adalah Milton Friedman, pencetus monetarisme. Kala itu adalah masa kejayaan Keynesianisme, sebuah aliran ilmu ekonomi oleh John Maynard Keynes. Keynesian dianggap berjasa dalam memecahkan masalah Depresi besar tahun 1929-1930. Terutama setelah diadopsi oleh Presiden Roosevelt dengan program "New-Deal" maupun Marshall Plan untuk membangun kembali Eropa setelah Perang Dunia ke-II, maka Keynesian resmi menjadi mainstream ekonomi. Bahkan Bank Dunia dan IMF kala itu terkenal sebagai si kembar Keynesianis, karena mempraktekkan semua resep Keynesian. Dasar pokok dari ajaran Keynes adalah kepercayaannya pada intervensi negara ke dalam kehidupan ekonomi. Menurutnya, kebijakan ekonomi haruslah mengikis pengangguran sehingga tercipta tenaga kerja penuh (full employment) serta adanya pemerataan yang lebih besar. Dalam bukunya yang terkenal di tahun 1926 berjudul “The End of Laissez-Faire”, Keynes menyatakan ketidakpercayaannya terhadap kepentingan individual yang selalu tidak sejalan dengan kepentingan umum. Katanya, “Sama sekali tidak akurat untuk menarik kesimpulan dari prinsip-prinsip ekonomi politik, bahwa kepentingan perorangan yang paling pintar sekalipun akan selalu bersesuaian dengan kepentingan umum”. Keynesianisme masih tetap menjadi dominant economy sampai tahun 1970-an.
Sementara itu neo-liberal belum lagi bernama. Akan tetapi Hayek dan kawan-kawan sudah merasa gelisah dengan mekarnya paham Keynes ini. Pada masa itu pandangan semacam neo-liberal sama sekali tidak populer. Meskipun begitu mereka membangun basis di tiga universitas utama: London School of Economics (LSE), Universitas Chicago, dan Institut Universitaire de Hautes Etudes Internasionales (IUHEI) di Jenewa. Para ekonom kanan inilah yang kemudian setelah PD-II mendirikan lembaga pencetus neo-Liberal, yaitu Societe du Mont-Pelerin, Pertemuan mereka yang pertama di bulan April 1947 dihadiri oleh 36 orang dan didanai oleh bankir-bankir Swiss. Termasuk hadir adalah Karl Popper dan Maurice Allais, serta tiga penerbitan terkemuka, Fortune, Newsweek dan Reader's Digest. Lembaga ini merupakan "semacam freemansory neo-liberal, sangat terorganisir baik dan berkehendak untuk menyebarluaskan kredo kaum neo-liberal, lewat pertemuan-pertemuan internasional secara reguler".
Pandangan Neo-Liberal dapat diamati dari pikiran Hayek. Bukunya yang terkenal adalah "The Road to Serfdom" (Jalan ke Perbudakan) yang menyerang keras Keynes. Buku tersebut kemudian menjadi kitab suci kaum kanan dan diterbitkan di Reader’s Digest di tahun 1945. Ada kalimat di dalam buku tersebut: "Pada masa lalu, penundukan manusia kepada kekuatan impersonal pasar, merupakan jalan bagi berkembangnya peradaban, sesuatu yang tidak mungkin terjadi tanpa itu. Dengan melalui ketertundukan itu maka kita bisa ikut serta setiap harinya dalam membangun sesuatu yang lebih besar dari apa yang belum sepenuhnya kita pahami". Neo-liberal menginginkan suatu sistem ekonomi yang sama dengan kapitalisme abad-19, di mana kebebasan individu berjalan sepenuhnya dan campur tangan sesedikit mungkin dari pemerintah dalam kehidupan ekonomi. Regulator utama dalam kehidupan ekonomi adalah mekanisme pasar, bukan pemerintah. Mekanisme pasar akan diatur oleh persepsi individu, dan pengetahuan para individu akan dapat memecahkan kompleksitas dan ketidakpastian ekonomi, sehingga mekanisme pasar dapat menjadi alat juga untuk memecahkan masalah sosial. Menurut mereka, pengetahuan para individu untuk memecahkan persoalan masyarakat tidak perlu ditransmisikan melalui lembaga-lembaga kemasyarakatan. Dalam arti ini maka Neo-liberal juga tidak percaya pada Serikat Buruh atau organisasi masyarakat lainnya.
Dengan demikian Neo-liberal secara politik terus terang membela politik otoriter. Ini ditunjukkan oleh Hayek ketika mengomentari rejim Pinochet di Chili, "Seorang diktator dapat saja berkuasa secara liberal, sama seperti mungkinnya demokrasi berkuasa tanpa liberalisme. Preferensi personal saya adalah memilih sebuah kediktatoran liberal ketimbang memilih pemerintahan demokratis yang tidak punya liberalisme". Demokrasi politik, menurut neo-Liberal, dengan demikian adalah sistem politik yang menjamin terlaksananya kebebasan individu dalam melakukan pilihan dalam transaksi pasar, bukan sistem politik yang menjamin aspirasi yang pluralistik serta partisipasi luas anggota masyarakat. Bahkan salah seorang pentolan neo-Liberal, William Niskanen, menyatakan bahwa suatu pemerintah yang terlampau banyak mengutamakan kepentingan rakyat banyak adalah pemerintah yang tidak diinginkan dan tidak akan stabil. Bila terjadi konflik antara demokrasi dengan pengembangan usaha yang kapitalistis, maka mereka memilih untuk mengorbankan demokrasi.
Poin-poin pokok neo-liberal dapat disarikan sebagai berikut:
1.        Aturan pasar. Membebaskan perusahaan-perusahaan swasta dari setiap keterikatan yang dipaksakan pemerintah. Keterbukaan sebesar-besarnya atas perdagangan internasional dan investasi. Mengurangi upah buruh lewat pelemahan serikat buruh dan penghapusan hak-hak buruh. Tidak ada lagi kontrol harga. Sepenuhnya kebebasan total dari gerak modal, barang dan jasa.
2.        Memotong pengeluaran publik dalam hal pelayanan sosial. Ini seperti terhadap sektor pendidikan dan kesehatan, pengurangan anggaran untuk ‘jaring pengaman’ untuk orang miskin, dan sering juga pengurangan anggaran untuk infrastruktur publik, seperti jalan, jembatan, air bersih – ini juga guna mengurangi peran pemerintah. Di lain pihak mereka tidak menentang adanya subsidi dan manfaat pajak (tax benefits) untuk kalangan bisnis.
3.        Deregulasi. Mengurangi paraturan-peraturan dari pemerintah yang bisa mengurangi keuntungan pengusaha.
4.        Privatisasi. Menjual BUMN-BUMN di bidang barang dan jasa kepada investor swasta. Termasuk bank-bank, industri strategis, jalan raya, jalan tol, listrik, sekolah, rumah sakit, bahkan juga air minum. Selalu dengan alasan demi efisiensi yang lebih besar, yang nyatanya berakibat pada pemusatan kekayaan ke dalam sedikit orang dan membuat publik membayar lebih banyak.
5.        Menghapus konsep barang-barang publik (public goods) atau komunitas. Menggantinya dengan “tanggungjawab individual”, yaitu menekan rakyat miskin untuk mencari sendiri solusinya atas tidak tersedianya perawatan kesehatan, pendidikan, jaminan sosial dan lain-lain; dan menyalahkan mereka atas kemalasannya.

Sabtu, 13 November 2010

Kamus Pasar Modal



Afiliasi
1
hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;
2
hubungan antara Pihak dengan pegawai, direktur, atau komisaris dari Pihak tersebut;
3
hubungan antara 2 (dua) perusahaan di mana terdapat satu atau lebih anggota direksi atau dewan komisaris yang sama;
4
hubungan antara perusahaan dan Pihak, baik langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut;
5
hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan, baik langsung maupun tidak langsung, oleh Pihak yang sama; atau
6
hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama.

Anggota Bursa Efek
Perantara Pedagang Efek yang telah memperoleh izin usaha dari Bapepam dan mempunyai hak untuk mempergunakan sistem dan atau sarana Bursa Efek sesuai dengan peraturan Bursa Efek.
Batasan Pada Jaminan Nasabah
nilai maksimum dari Efek dan atau saldo kredit yang dapat ditahan oleh Perusahaan Efek sebagai jaminan penyelesaian pesanan terbuka dan kewajiban nasabah lainnya yang tidak termasuk kewajiban dalam Rekening Efek Marjin.

Benturan Kepentingan
perbedaan antara kepentingan ekonomis Perusahaan dengan kepentingan ekonomis pribadi direktur, komisaris, atau pemegang saham utama Perusahaan.

Biro Administrasi Efek
Pihak yang berdasarkan kontrak dengan Emiten melaksanakan pencatatan pemilikan Efek dan pembagian hak yang berkaitan dengan Efek.

Buku Pembantu Efek
catatan mengenai Efek yang disimpan pada Perusahaan Efek atau dimiliki oleh Perusahaan Efek yang dibuat dalam bentuk pembukuan ganda yang menunjukkan Posisi Long, Posisi Short dan lokasi Efek tersebut

Bursa Efek
Pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli Efek Pihak-Pihak lain dengan tujuan memperdagangkan Efek di antara mereka.
Comfort Letter
surat yang dibuat oleh Akuntan yang menyatakan ada atau tidaknya fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan keuangan terakhir sampai dengan menjelang tanggal efektifnya Pernyataan Pendaftaran yang dapat mengakibatkan perubahan signifikan atau membahayakan posisi keuangan atau hasil usaha sebagaimana disajikan dalam laporan keuangan yang dilampirkan sebagai bagian dokumen Pernyataan Pendaftaran dan dimuat dalam Prospektus.
Efek
surat berharga, yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, Unit Penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas Efek, dan setiap derivatif dari Efek.

Efek Bebas
Efek yang tercatat sebagai Posisi Long dalam Buku Pembantu Efek nasabah pada Perusahaan Efek yang merupakan kelebihan atas Batasan Pada Jaminan Nasabah dan dapat ditarik oleh nasabah dari rekening Efek setiap saat.

Efek Beragun Aset
Unit Penyertaan Kontrak Investasi Kolektif yang portofolionya terdiri dari aset keuangan berupa tagihan yang timbul dari surat berharga komersial, sewa guna usaha, perjanjian jual beli bersyarat, perjanjian pinjaman cicilan, tagihan kartu kredit, pemberian kredit termasuk kredit pemilikan rumah atau apartemen, Efek bersifat hutang yang dijamin oleh pemerintah, Sarana Peningkatan Kredit (Credit Enhancement)/Arus Kas (Cash Flow), serta aset keuangan setara dan aset keuangan lain yang berkaitan dengan aset keuangan tersebut. Dengan demikian Efek Beragun Aset bukan merupakan Reksa Dana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 27 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1997 tentang Pasar Modal.

Efek Beragun Aset Arus Kas Tetap
Efek Beragun Aset yang memberikan hak kepada pemegangnya menerima pembayaran dengan jadual tertentu, walaupun jadual pembayaran tersebut dapat berubah karena keadaan tertentu.

Efek Beragun Aset Arus Kas Tidak Tetap
Efek Beragun Aset yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima pembayaran secara bersyarat dan dalam jumlah yang tidak tetap.

Efek Bersifat Ekuitas
saham atau Efek yang dapat ditukar dengan saham atau Efek yang mengandung hak untuk memperoleh saham.

Efek Jaminan
Efek yang ada dalam rekening Efek nasabah pada Perusahaan Efek pada Posisi Long yang bukan merupakan Efek Bebas

Efek Utama
Efek yang dititipkan pada Bank Kustodian yang menjadi dasar diterbitkannya Sertifikat Penitipan Efek Indonesia.

Emiten
Pihak yang melakukan Penawaran Umum.
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD)
hak yang melekat pada saham yang memungkinkan para pemegang saham yang ada untuk membeli Efek baru, termasuk saham, Efek yang dapat dikonversikan menjadi saham dan waran, sebelum ditawarkan kepada Pihak lain. Hak tersebut harus dapat dialihkan.
Info Memo
dokumen tertulis yang memuat seluruh informasi didalam Prospektus Awal dan informasi tambahan lain yang tidak bersifat material, jika ada, dan ditulis dalam bahasa lain selain Bahasa Indonesia, serta dapat dibuat dalam format yang berbeda.

Informasi atau Fakta Material
informasi atau fakta penting dan relevan mengenai peristiwa, kejadian, atau fakta yang dapat mempengaruhi harga Efek pada Bursa Efek dan atau keputusan pemodal, calon pemodal, atau Pihak lain yang berkepentingan atas informasi atau fakta tersebut.
Kepemilikan Manfaat (Beneficial Ownership) Atas Efek
hak pemegang rekening Efek atas manfaat tertentu berkaitan dengan Efek yang dicatat dalam Penitipan Kolektif dalam rekening Efek pada Perusahaan Efek, Bank Kustodian atau Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, yang timbul dari kontrak rekening Efek antara pemegang rekening dan Kustodian tersebut, Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya termasuk peraturan ini.

Kepemilikan Terdaftar (Registered Ownership) Atas Efek
hak pemegang Efek terhadap Emiten Efek tersebut berkaitan dengan Efek yang terdaftar dalam buku Emiten atas nama pemegang Efek.

Kliring
proses penentuan hak dan kewajiban yang timbul dari Transaksi Bursa

Kontrak Investasi Kolektif
kontrak antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian yang mengikat pemegang Unit Penyertaan dimana Manajer Investasi diberi wewenang untuk mengelola portofolio investasi kolektif dan Bank Kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan Penitipan Kolektif.

Kreditur Awal (Originator)
Pihak yang telah mengalihkan aset keuangannya kepada para pemegang Efek Beragun Aset secara kolektif dimana aset keuangan tersebut diperoleh Pihak yang bersangkutan karena pemberian pinjaman, penjualan, dan pemberian jasa lain yang berkaitan dengan usahanya.

Kustodian
Pihak yang memberikan jasa penitipan Efek dan harta lain yang berkaitan dengan Efek serta jasa lain, termasuk menerima dividen, bunga, dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi Efek, dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.
Lembaga Kliring dan Penjaminan
Pihak yang menyelenggarakan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian Transaksi Bursa.

Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian

Pihak yang menyelenggarakan kegiatan Kustodian sentral bagi Bank Kustodian, Perusahaan Efek, dan Pihak lain.
Manajer Investasi
Pihak yang kegiatan usahanya mengelola Portofolio Efek untuk para nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah, kecuali perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bank yang melakukan sendiri kegiatan usahanya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Netting
kegiatan Kliring yang menimbulkan hak dan kewajiban bagi setiap anggota Kliring untuk menyerahkan atau menerima saldo Efek tertentu untuk setiap jenis Efek yang ditransaksikan dan untuk menerima atau membayar sejumlah uang untuk seluruh Efek yang ditransaksikan.

Nilai Penawaran Secara Keseluruhan
jumlah uang dan nilai jasa, kekayaan, surat hutang, kompensasi hutang, atau imbalan lain yang akan diterima oleh Pihak yang menawarkan sehubungan dengan penawaran Efek.
Pasar Modal
kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek.

Peleburan Usaha
perbuatan hukum yang dilakukan oleh 2 (dua) Perseroan atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara membentuk 1 (satu) Perseroan baru dan masing-masing Perseroan menjadi bubar.

Pemegang Saham Independen
pemegang saham yang tidak mempunyai Benturan Kepentingan sehubungan dengan suatu Transaksi tertentu.

Pemegang Saham Utama
setiap Pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung, memiliki sekurangnya-kurangnya 20 % (dua puluh perseratus) hak suara dari seluruh saham yang mempunyai hak suara yang dikeluarkan oleh suatu Perseroan.

Pemeriksaan
serangkaian kegiatan mencari, mengumpulkan, dan mengolah data dan atau keterangan lain yang dilakukan oleh Pemeriksa untuk membuktikan ada atau tidak adanya pelanggaran atas peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal

Penasihat Investasi
Pihak yang memberi nasihat kepada Pihak lain mengenai penjualan atau pembelian Efek dengan memperoleh imbalan jasa.

Penawaran Efek
semua penawaran untuk menjual atau memberi kesempatan untuk membeli Efek yang terjadi dalam jangka waktu yang terpisah dari Penawaran Efek sebelumnya atau selanjutnya, dalam jangka waktu sekurang-kurangnya 12 (dua belas) bulan.

Penawaran Tender
penawaran melalui Media Massa untuk memperoleh Efek Bersifat Ekuitas dengan cara pembelian atau pertukaran dengan Efek lainnya .

Penawaran Umum
kegiatan penawaran Efek yang dilakukan oleh Emiten untuk menjual Efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam Undang-undang ini dan peraturan pelaksanaannya.

Pengendalian
kemampuan untuk menentukan, baik langsung maupun tidak langsung, dengan cara apapun pengelolaan dan atau kebijaksanaan perusahaan. Pihak yang memiliki saham yang besarnya 25 % (dua puluh lima perseratus) atau lebih dari jumlah saham yang telah dikeluarkan dan mempunyai hak suara pada Perseroan dianggap mengendalikan Perseroan tersebut, kecuali yang bersangkutan dapat membuktikan tidak melakukan Pengendalian, sedangkan Pihak yang memiliki saham kurang dari 25 % (dua puluh lima perseratus) dari jumlah saham yang telah dikeluarkan dan mempunyai hak suara pada Perseroan dianggap tidak mengendalikan Perseroan tersebut, kecuali yang bersangkutan dapat dibuktikan melakukan Pengendalian

Penggabungan Usaha
perbuatan hukum yang dilakukan oleh 1 (satu) Perseroan atau lebih untuk menggabungkan diri dengan Perseroan lain yang telah ada dan selanjutnya Perseroan yang menggabungkan diri menjadi bubar.

Penitipan Kolektif
jasa penitipan atas Efek yang dimiliki bersama oleh lebih dari satu Pihak yang kepentingannya diwakili oleh Kustodian.

Penjamin Emisi Efek
Pihak yang membuat kontrak dengan Emiten untuk melakukan Penawaran Umum bagi kepentingan Emiten dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa Efek yang tidak terjual.

Penyedia Jasa (Servicer)
Pihak yang bertanggung jawab untuk memproses dan mengawasi pembayaran yang dilakukan debitur, melakukan tindakan awal berupa peringatan atau hal-hal lain karena debitur terlambat atau gagal memenuhi kewajibannya, melakukan negosiasi, menyelesaikan tuntutan terhadap debitur dan jasa lain yang ditetapkan dalam kontrak.

Perantara Pedagang Efek
Pihak yang melakukan kegiatan usaha jual beli Efek untuk kepentingan sendiri atau Pihak lain.

Pernyataan Penawaran Tender
dokumen yang wajib disampaikan kepada Bapepam oleh Pihak yang melakukan Penawaran Tender.

Pernyataan Pendaftaran
dokumen yang wajib disampaikan kepada Badan Pengawas Pasar Modal oleh Emiten dalam rangka Penawaran Umum atau Perusahaan Publik.

Perseroan
perseroan terbatas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 1 Ketentuan Umum Undang-undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas.

Perusahaan Efek
Pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek, Perantara Pedagang Efek, dan atau Manajer Investasi.

Perusahaan Publik
Perseroan yang sahamnya telah dimiliki sekurang-kurangnya oleh 300 (tiga ratus) pemegang saham dan memiliki modal disetor sekurang-kurangnya Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah) atau suatu jumlah pemegang saham dan modal disetor yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

Perusahaan Terkendali
suatu perusahaan yang dikendalikan baik secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan.

Pihak
orang perseorangan, perusahaan, usaha bersama, asosiasi, atau kelompok yang terorganisasi.

Portofolio Efek
kumpulan Efek yang dimiliki oleh Pihak.

Posisi Long
saldo debit dalam akun tertentu di Buku Pembantu Efek yang menunjukkan sejumlah Efek yang dimiliki oleh Perusahaan Efek atau sejumlah Efek yang wajib diserahkan oleh Perusahaan Efek kepada nasabah.

Posisi Short
saldo kredit dalam akun tertentu di Buku Pembantu Efek yang menunjukkan sejumlah Efek yang telah dijual tetapi tidak dimiliki oleh Perusahaan Efek atau sejumlah Efek yang telah dijual oleh nasabah tetapi Efek tersebut belum diserahkan kepada Perusahaan Efek oleh nasabah

Prinsip Keterbukaan
pedoman umum yang mensyaratkan Emiten, Perusahaan Publik, dan Pihak lain yang tunduk pada Undang-undang ini untuk menginformasikan kepada masyarakat dalam waktu yang tepat seluruh Informasi Material mengenai usahanya atau efeknya yang dapat berpengaruh terhadap keputusan pemodal terhadap Efek dimaksud dan atau harga dari Efek tersebut.

Prospektus
setiap informasi tertulis sehubungan dengan Penawaran Umum dengan tujuan agar Pihak lain membeli Efek.

Prospektus Awal
dokumen tertulis yang memuat seluruh informasi dalam Prospektus yang disampaikan kepada Bapepam sebagai bagian dari Pernyataan Pendaftaran, kecuali informasi mengenai nilai nominal, jumlah dan harga penawaran Efek, penjaminan emisi Efek, tingkat bunga obligasi, atau hal-hal lain yang berhubungan dengan persyaratan penawaran yang belum dapat ditentukan
Rekening Titipan
sejenis rekening Efek pada Kustodian yang dimaksudkan untuk menyimpan Efek yang tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif yang sewaktu-waktu dapat ditarik kembali atau dipindahkan dalam ujud semula sesuai perintah pemegang rekening

Reksa Dana
wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam Portofolio Efek oleh Manajer Investasi.

Reksa Dana Campuran
Reksa Dana yang melakukan investasi dalam Efek Bersifat Ekuitas dan Efek bersifat utang yang perbandingannya tidak termasuk Reksa Dana Pendapatan Tetap dan Reksa Dana Saham

Reksa Dana Pasar Uang
Reksa Dana yang hanya melakukan investasi pada Efek bersifat utang dengan jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun.

Reksa Dana Pendapatan Tetap
Reksa Dana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% (delapan puluh perseratus) dari aktivanya dalam bentuk Efek bersifat utang.

Reksa Dana Saham
Reksa Dana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80 % (delapan puluh perseratus) dari aktivanya dalam Efek Bersifat Ekuitas.
Sarana Peningkatan Kredit/Arus Kas
sarana yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas portofolio investasi kolektif dalam rangka pembayaran kepada pemegang Efek Beragun Aset, termasuk: 
1
subordinasi dari kelas Efek Beragun Aset tertentu terhadap kelas Efek Beragun Aset lainnya sehubungan dengan Kontrak Investasi Kolektif yang sama; 
2
Letter of Credit (L/C); 
3
dana jaminan; 
4
penyisihan piutang ragu-ragu; 
5
asuransi; 
6
jaminan atas tingkat bunga; 
7
jaminan atas tersedianya likuiditas pada jatuh tempo; 
8
jaminan atas pembayaran pajak; 
9
opsi; atau 
10
"swap" atas tingkat bunga atau atas nilai tukar mata uang asing.
 
Sertifikat Penitipan Efek Indonesia
Efek yang memberikan hak kepada pemegangnya atas Efek Utama yang dititipkan secara kolektif pada Bank Kustodian yang telah mendapat persetujuan Bapepam. 
Transaksi Bursa
kontrak yang dibuat oleh Anggota Bursa Efek sesuai dengan persyaratan yang ditentukan oleh Bursa Efek mengenai jual beli Efek, pinjam-meminjam Efek, atau kontrak lain mengenai Efek atau harga Efek.

Transaksi di Luar Bursa
transaksi antar Perusahaan Efek atau antara Perusahaan Efek dengan Pihak lain yang tidak diatur oleh Bursa Efek, dan transaksi antar Pihak yang bukan Perusahaan Efek.

Transaksi Nasabah Kelembagaan
transaksi Efek antara Perusahaan Efek dengan nasabah kelembagaan tertentu yang didasarkan pada perjanjian antara Perusahaan Efek dengan nasabah kelembagaan tersebut seperti perusahaan asuransi, Reksa Dana, bank atau lembaga keuangan lainnya yang tidak mempunyai rekening Efek pada Perusahaan Efek tersebut, sebagaimana dimaksud dalam angka 5 huruf a butir 3) Peraturan Nomor V.D.3.

Transaksi Nasabah Pemilik Rekening
transaksi Efek yang dilaksanakan oleh Perusahaan Efek untuk kepentingan rekening nasabahnya sesuai dengan kontrak antara Perusahaan Efek dengan nasabah tersebut, yang dibuat sesuai dengan angka 5 Peraturan Nomor V.D.3 dan angka 4 Peraturan Nomor V.D.6.

Transaksi Nasabah Umum
transaksi melalui pemesanan Efek dalam Penawaran Umum oleh pemodal yang tidak mempunyai rekening Efek pada Perusahaan Efek sebagaimana dimaksud dalam angka 5 huruf a butir 3) Peraturan Nomor V.D.3.
Unit Penyertaan
satuan ukuran yang menunjukkan bagian kepentingan setiap Pihak dalam portofolio investasi kolektif.
Wali Amanat
Pihak yang mewakili kepentingan pemegang Efek yang bersifat utang.


Waran

Efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang memberi hak kepada pemegang Efek untuk memesan saham dari perusahaan tersebut pada harga tertentu untuk 6 (enam) bulan atau lebih.
Yurisdiksi Setara
sistem hukum negara lain yang di dalam peraturan perundang-undangannya, termasuk peraturan di bidang pasar modal, terdapat ketentuan tentang perlindungan terhadap kepentingan pemodal yang melakukan investasi atas suatu jenis Efek, yang pada prinsipnya sesuai dengan ketentuan tentang perlindungan terhadap kepentingan pemodal yang melakukan investasi atas Efek yang sejenis menurut peraturan perundang-undangan pasar modal di Indonesia


Mengenal Pasar Modal

Pasar Modal

Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya.
Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal merupakan instrumen jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun) seperti saham, obligasi, waran, right, reksa dana, dan berbagai instrumen derivatif seperti option, futures, dan lain-lain. Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal mendefinisikan pasar modal sebagai “kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek”.
Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain, kedua pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrument keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain. Dengan demikian, masyarakat dapat menempatkan dana yang dimilikinya sesuai dengan karakteristik keuntungan dan risiko masing-masing instrument.
Dengan adanya pasar modal maka perusahaan publik dapat memperoleh dana segar masyarakat melalui penjualan Efek saham melalui prosedur IPO atau efek utang (obligasi).  Pasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan (return) bagi pemilik dana, sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih. Jadi diharapkan dengan adanya pasar modal aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal merupakan alternatif pendanaan bagi perusahaan-perusahaan untuk dapat meningkatkan pendapatan perusahaan dan pada akhirnya memberikan kemakmuran bagi masyarakat yang lebih luas.
Secara umum, manfaat dari keberadaan pasar modal adalah:
·         Menyediakan sumber pembiayaan (jangka panjang) bagi dunia usaha sekaligus memungkinkan alokasi dana secara optimal.
·         Memberikan wahana investasi yang beragam bagi investor sehingga memungkinkan untuk melakukan diversifikasi. Alternatif investasi memberikan potensi keuntungan dengan tingkat risiko yang dapat diperhitungkan.
·         Menyediakan leading indicator bagi perkembangan perekonomian suatu negara.
·         Penyebaran kepemilikan perusahaan sampai lapisan masyarakat menengah.
·         Penyebaran kepemilikan, keterbukaan dan profesionalisme menciptakan iklim berusaha yang sehat serta mendorong pemanfaatan manajemen profesional.


Apa itu Saham?
Setelah kita mengikuti sedikit perihal pasar modal, manfaatnya bagi masyarakat dan perusahaan khususnya serta negara pada umumnya, sekarang kita akan membahas perihal saham, salah satu produk yang diperjualbelikan di pasar modal. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perusahaan terbatas. Wujud saham berupa selembar kertas yang menerangkan siapa pemiliknya. Akan tetapi, sekarang ini sistem tanpa warkat sudah mulai dilakukan di pasar modal Jakarta dimana bentuk kepemilikan tidak lagi berupa lembaran saham yang diberi nama pemiliknya tapi sudah berupa account atas nama pemilik atau saham tanpa warkat. Jadi penyelesaian transaksi akan semakin cepat dan mudah.
Saham atau ekuitas merupakan surat berharga yang sudah banyak dikenal masyarakat. Umumnya jenis saham yang dikenal adalah saham biasa (common stock). Saham sendiri dibagi menjadi dua jenis saham, yaitu saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock). Saham biasa, merupakan saham yang menempatkan pemiliknya paling yunior atau akhir terhadap pembagian dividen dan hak atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut dilikuidasi (tidak memiliki hak-hak istimewa). Karakterisktik lain dari saham biasa adalah dividen dibayarkan selama perusahaan memperoleh laba.
Setiap pemilik saham memiliki hak suara dalam rapat umum pemegang saham (one share one vote). Pemegang saham biasa memiliki tanggung jawab terbatas terhadap klaim pihak lain sebesar proporsi sahamnya dan memiliki hak untuk mengalihkan kepemilikan sahamnya kepada orang lain. Sedangkan untuk saham preferen, merupakan saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga obligasi). Persamaan saham preferen dengan obligasi terletak pada 3 (tiga) hal: ada klaim atas laba dan aktiva sebelumnya, dividen tetap selama masa berlaku dari saham dan memiliki hak tebus dan dapat dipertukarkan dengan saham biasa.
Saham preferen lebih aman dibandingkan dengan saham biasa karena memiliki hak klaim terhadap kekayaan perusahaan dan pembagian dividen terlebih dahulu. saham preferen sulit untuk diperjualbelikan seperti saham biasa, karena jumlahnya yang sedikit. Daya tarik dari investasi saham adalah dua keuntungan yang dapat diperoleh pemodal dengan membeli saham atau memiliki saham, yaitu dividen dan capital gain. Dividen merupakan keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Biasanya dividen dibagikan setelah adanya persetujuan pemegang saham dan dilakukan setahun sekali.
Agar investor berhak mendapatkan dividen, pemodal tersebut harus memegang saham tersebut untuk kurun waktu tertentu hingga kepemilikan saham tersebut diakui sebagai pemegang saham dan berhak mendapatkan dividen. Dividen yang diberikan perusahaan dapat berupa dividen tunai, dimana pemodal atau pemegang saham mendapatkan uang tunai sesuai dengan jumlah saham yang dimiliki dan dividen saham dimana pemegang saham mendapatkan jumlah saham tambahan. Sedangkan capital gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual yang terjadi. Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan di pasar sekunder. Sebagai contoh, misal saja Anda membeli saham Astra International dengan harga per sahamnya Rp 1.800 dan menjual dengan harga Rp 2.200 berarti Anda mendapatkan capital gain sebesar Rp 400 per lembar sahamnya. Umumnya investor jangka pendek mengharapkan keuntungan dari capital gain.
Saham dikenal memiliki karakteristik high risk-high return. Artinya saham merupakan surat berharga yang memberikan peluang keuntungan yang tinggi namun juga berpotensi risiko tinggi. Saham memungkinkan pemodal mendapatkan keuntungan (capital gain) dalam jumlah besar dalam waktu singkat. Namun seiring dengan berfluktuasinya harga saham, saham juga dapat membuat investor mengalami kerugian besar dalam waktu singkat. Jadi bila Anda memutuskan untuk berinvestasi dalam bentuk saham yang perlu ditelaah ulang adalah tingkat risiko yang terkandung (high risk) sesuai dengan tingkat risiko yang bisa Anda tanggung. Jangan sampai berinvestasi dalam bentuk saham memberikan rasa khawatir serta waswas mengakibatkan Anda susah tidur dan stres. Kenali tingkat risiko Anda dan ambil keputusan berdasarkan hal itu.
Dalam menganalisis perusahaan publik yang ada, perlu diingat keingian Anda berinvestasi di saham untuk jangka waktu yang panjang dengan mendapatkan dividen yang relatif stabil atau menginginkan keuntungan jangka yang lebih pendek dari segi capital gain akibat pertumbuhan perusahaan. Sebagai investor, terdapat 3 alasan mengapa Anda memilih untuk membeli saham tertentu :
·         Income. Apabila pertimbangan Anda dalam berinvestasi dalam saham adalah mendapatkan pendapatan yang tetap dari hasil investasi pertahunnya, maka anda bisa membeli saham pada perusahaan yang sudah mapan dan memberikan dividen secara regular.
·         Growth. Apabila pertimbangan Anda adalah untuk jangka panjang dan memberikan hasil yang besar di masa datang, berinvestasi pada saham perusahaan yang sedang berkembang (biasanya perusahaan teknologi) memberikan keuntungan yang besar, karena kebijakan dari perusahaan yang sedang berkembang biasanya keuntungan perusahaan akan diinvestasikan kembali ke perusahaan maka perusahaan tidak memberikan dividen bagi investor. Keuntungan bagi investor hanya dari kenaikan harga saham apabila anda menjual saham tersebut di masa datang (kenaikan harga saham yang besar).
·         Diversification. Apabila Anda membeli saham untuk kepentingan portofolio anda maka harus hati-hati dalam melengkapinya. Apakah Anda memerlukan saham untuk pendapatan tetap atau membeli obligasi dengan bunga yang diberikan sebagai pendapatan.
Berinvestasi dalam saham sangat memerlukan pengetahuan yang luas tentang perusahaan itu sendiri (perusahaan dimana Anda ingin menginvestasikan dana anda). Banyak pertanyaan-pertanyaan yang mungkin timbul dan harus anda jawab sebelum memutuskan berinvestasi pada saham.
·         Perusahaan apa?
·         Apa yang dilakukan perusahaan tersebut (line of business)?
·         Berapa besar hutang yang dimiliki oleh perusahaan (debt to equity ratio)?
·         Bagaimana perkembangan industri di mana perusahaan itu berada?
·         Bagaimana perkembangan perusahaan itu sendiri?
Informasi atau pengetahuan lain yang harus Anda ketahui adalah pergerakan saham perusahaan itu dalam beberapa tahun belakangan dari 1, 5, sampai 10 tahun yang lalu. Dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan lainnya. Dengan semua pengetahuan atau informasi yang Anda dapat dari pertanyaan diatas, akan membantu memberikan kejelasan mengenai perusahaan dimana anda akan menginvestasikan dana anda serta prospek ke depan dari perusahaan tersebut. Anda akan menemukan banyak informasi yang berbeda-beda dari berbagai institusi, Anda harus mempelajari institusi mana yang memiliki pengalaman serta kridibilitas yang tinggi sehingga informasi yang Anda terima benar-benar adanya dan akurat. Sehingga informasi tersebut dapat membantu anda melakukan keputusan mengenai investasi yang anda ambil.

Bertransaksi Saham
Sebelum Anda dapat melakukan transaksi saham di pasar modal, Anda sebagai investor harus menjadi nasabah perusahaan Efek yang terdaftar di pasar modal yang sekarang jumlahnya sebanyak 185 perusahaan. Pertama yang harus dilakukan adalah membuka rekening dengan mengisi dokumen pembukuan. Besarnya dana yang harus ditempatkan atau deposit wajib bagi investor besarnya berbeda untuk bermacam perusahaan. Ada perusahaan yang mewajibkan investor untuk menempatkan dana sebesar Rp 25 juta untuk dapat berinvestasi atau bertransaksi di pasar modal. Ada juga yang mengharuskan hanya Rp 15 juta. Namun ada juga perusahaan Efek yang menentukan misalnya 50 persen dari nilai transaksi yang harus ditempatkan. Misalnya bila Anda ingin berinvestasi saham sebesar Rp 10 juta, Anda hanya wajib menempatkan Rp 5 juta.
Dalam perdagangan saham, jumlah yang diperjualbelikan dilakukan dalam satuan perdagangan yang disebut lot. Di Bursa Efek Jakarta, satu lot berarti 500 lembar saham (khusus untuk saham perbankan satu lotnya berjumlah 5000 lembar saham). Misalnya harga saham PT. Telkom adalah Rp 3.000. Maka untuk bertransaksi minimun Anda harus mengeluarkan dana Rp 1.500.000 atau (Rp 3.000 x 500 lembar saham per satu lot).
Demikianlah berbagai dasar pengertian dari saham serta pentinga keberadaan pasar modal bagi suatu negara. Semoga informasi ini dapat membantu Anda memberikan perspektif terhadap transaksi saham di pasar modal.

Risiko Berinvestasi di Pasar Saham


Dalam berinvestasi apapun berbagai risiko yang bisa mempengaruhi tingkat keuntungan atau mengalami kerugian selalu akan menjadi pertimbangan bagi investor. Sebanyak mungkin faktor risiko yang mungkin akan mempengaruhi tingkat keuntungan dalam investasi saham harus selalu dideteksi agar seluruh gerak pasar bisa diantisipasi.
Untuk itu penasihat investasi dan investor professional sekalipun selalu mencari informasi yang relevan dengan kondisi pasar. Di pasar modal, setidaknya risiko yang patut dicermati investor secara umum, antara lain risiko inflasi, risiko tingkat suku bunga, risiko pasar, risiko perusahaan dan risiko politik. Masing-masing risiko tersebut ada kalangan saling kait mengkait, dan berjalan secara dominan. Namun adakalanya sama sekali tidak berhubungan.
Dari risiko tersebut yang selalu berhubungan adalah risiko inflasi. Biasanya begitu diketahui inflasi tinggi, akan diikuti dengan kebijakan perubahan tingkat suku bunga. Logikanya inflasi tinggi, dapat dipastikan nilai uang turun. Turunnya nilai uang, bisa karena jumlah uang yang beredar di masyarakat lebih melimpah. Untuk itu sehingga agar mobilitas uang yang beredar turun biasanya akan diikuti dengan kenaikan tingkat sukubunga, naiknya tingkat sukubunga dengan sendirinya akan membawa dana-dana kembali sistem perbankan, sehingga pada gilirannya bursa saham akan turun.

Risiko Inflasi
Dalam industri finansial khususnya dalam ekonomi berbasis uang, risiko yang cukup mengkhawatirkan adalah ancaman akan penurunan nilai uang. Penggerusan nilai uang ini terlalu banyak faktor yang bisa dijadikan alasan, padahal aspek utamanya adalah menurunnya nilai uang. Contoh paling sederhana soal inflasi ini adalah apabila uang bernominal Rp1.000 yang pada kemarin lusa bisa membeli dua butir telur, tapi hari ini hanya dapat ditukar dengan satu telur. Akibatnya untuk membeli dua butir telur kita harus mengeluarkan kocek Rp1.000 lagi. Kalau itu terjadi berarti sudah terjadi inflasi, turunnya nilai uang.
Penurunan nilai uang tersebut juga terjadi tidak saja untuk membeli produk, tapi juga dalam menggunakan jasa. Dalam kondisi saat ini, pemerintah mengatakan akan mempertahankan bahwa target inflasi dipatok pada bilangan lima persen. Itu berarti dalam berinvestasi, investor yang memiliki dana Rp1.000 saat ini harus bisa memperkerjakan uangnya itu dengan minimal penghasilan (return) di atas lima persen, sehingga pada akhir tahun nilai uang tersebut tetap bisa digunakan dan memiliki nilai yang sama pada saat ini. Nilai uang pada masa kini dan masa yang akan datang diharapkan bobot (nilai atau harganya) tetap sama. Artinya kalau saat ini bisa membeli telur satu butir maka tahun depan minimal nilainya tetap sama.
Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus. Penyebab inflasi ini bisa berupa naiknya harga barang dan jasa, bisa juga karena turunnya nilai uang yang terjadi secara mekanis. Inflasi yang disebabkan karena naiknya harga barang, juga tidak bergerak sendirian. Bisa jadi karena bahan baku atas produk itu sulit didapat, seperti Bahan Bakar Minyak. Akibat tidak adanya subtitusi dari BBM ini dipastikan kenaikan harga BBM akan menyebabkan naiknya harga barang-barang dan jasa. Hal ini karena ketergantungan yang sangat tinggi atas produk yang bernama BBM ini. Inflasi lainnya adalah karena terlalu banyaknya uang yang beredar, sehingga secara mekanis akan mempengaruhi nilai uang. Untuk inflasi yang disebabkan banyak uang beredar, Bank Sentral bisa melakukan tindakan dengan cara membuat kebijakan meningkatkan suku bunga.
Peningkatan sukubunga ini dengan sendirinya akan menarik para pemilik dana untuk kembali memarkir dananya di perbankan. Kendati upaya tersebut harus diikuti oleh kebijakan lain, diantaranya membuat kebijakan guna terciptanya iklim investasi. Bagi pasar modal risiko inflasi ini akan sangat mempengaruhi keputusan investasi. Kalau inflasi tinggi, kita ibaratkan dalam setahun 10 persen, maka boleh jadi harga saham diciptakan oleh pasar itu sebenarnya sudah terdiskon sebesar 10 persen. Kalau harga saham Rp1.000 maka akibat inflasi yang 10 persen itu harga saham tersebut sebenarnya hanya Rp900.
Hitungan matematisnya kira-kira seperti itu, namun kalau kita mau mendalami lagi dampak inflasi terhadap pasar modal, kondisi yang sebenarnya terjadi akan bertambah kompleks. Kalau kita ibaratkan harga BBM mengalami kenaikan dengan begitu biaya produksi perusahaan akan mengalami kenaikan.
Belum lagi dampak dari BBM ini akan diikuti dengan melemahnya daya beli, sehingga barang yang diproduksi tidak akan laku terjual. Kalau hal itu yang terjadi maka bisa dipastikan pemutusan hubungan kerja, akibat pengurangan produksi hampir pasti akan dilakukan perusahaan, sehingga pada gilirannya ekspektasi investor saham atas saham perusahaan itu akan menurun.

Risiko tingkat sukubunga
Risiko tingkat sukubunga juga menjadi bayangan hitam bagi pelaku pasar. Tingkat bunga yang tinggi akan menjadikan perusahaan yang menjual sahamnya di bursa pasti juga akan kedodoran. Apalagi bagi perusahaan yang mendanai sebagian operasionalnya dengan pinjaman kredit. Dari sisi investasi fluktuasi tingkat sukubunga yang gonjang-ganjing akan membuat bingung iklim investasi.
Kalau tingkat sukubunga tinggi maka investor akan dengan senang hati untuk menempatkan dananya dalam bentuk deposito. Banyaknya uang yang masuk dalam deposito akan membuat dunia perbankan kebingungan menyalurkan dana pihak ketiga tersebut. Di sisi lain dana tersebut memang harus diputar ke sektor-sektor produktif kalau tidak ingin kinerja bank tersebut ambrol karena harus membayar bunga tinggi. Soal tinggi dan rendahnya tingkat sukubunga, bagi pasar yang penting bahwa tingkat bunga itu stabil tidak gonjang-ganjing dan kebijaksanaannya tidak situasional.

Risiko Pasar
Risiko pasar sering terjadi di pasar modal karena kondisi yang tidak bisa dijelaskan secara ekonomi. Sebagaimana yang kita ketahui, pasar merupakan gambaran paling kongkrit sikap investor terhadap suatu produk barang dan jasa, karenanya pasar sering dikatakan orang sebagai sesuatu yang paling rasional. Karenanya ekspektasi seseorang terhadap produk dan jasa tertentu akan berbeda dengan ekspektasi pasar.
Dalam kontek perdagangan saham, ketika ekspektasi atas saham secara jangka panjang naik, maka boleh jadi ekspektasi pasar atas saham pada saat pasar bereaksi justru turun. Karenanya bagi investor saham yang perlu dipahami bahwa investasi saham adalah investasi pada saham, sedangkan penciptaan harga saham yang dibuat pasar adalah harga yang terjadi pada saat selama pasar berlangsung.
Penyebab ekspektasi pasar berbeda dengan kondisi sebenarnya atas nilai saham, penyebabnya bisa beragam. Yang paling sederhana boleh jadi karena supply dan demand yang tidak seimbang. Ketika supply atas saham berlebih, sementara demand tetap maka dengan sendirinya harga saham akan turun.
Di pasar modal Indonesia sering terjadi begitu ada perusahaan yang akan melakukan penawaran umum (IPO) biasanya akan diikuti dengan penurunan indikator perdagangan. Turunnya indikator perdagangan itu lantaran investor menjual saham yang telah menjadi portofolionya untuk kemudian membeli saham yang akan IPO. Perilaku tersebut merupakan contoh yang paling sangat sederhana dari faktor risiko pasar. Tidak sama besarnya posisi supply dan demand ini juga terjadi apabila terjadi investor melakukan perubahan portofolio sebagaimana yang kerap terjadi pada akhir tahun dan awal tahun bursa saham.
Kondisi pasar saham yang terjadi sejak awal Januari hingga saat ini bisa kita anggap sebagai contoh yang paling kongkrit dari risiko pasar. Jadi sebenarnya, dalam aktivitas pasar modal sama sekali tidak ada risiko yang tidak terditeksi karena segala sesuatu risiko akan selalu berhubungan, terlebih lagi pasar merupakan mahluk yang paling rasional.

Rabu, 20 Oktober 2010

Kamus Keuangan


A
ALPHA – Selisih antara hasil investasi aktual dengan hasil investasi yang diharapkan atau tolok ukurnya (benchmark), untuk level resiko pasar (beta) tertentu. Nilai alpha positif menggambarkan bahwa kinerja portofolio investasi lebih baik dari perkiraan sebelumnya (benchmark). Sedangkan untuk nilai alpha positif menunjukkan bahwa kinerja portfolio investasi kurang baik dibandingkan dengan tolok ukurnya (benchmark).
AMERICAN DEPOSITARY RECEIPT (ADR) – Sertifikat yang menggambarkan jumlah kepemilikan saham dalam suatu perusahaan diluar Amerika Serikat (AS), namun disimpan di Bank di Amerika Serikat dengan cabang dibeberapa negara dunia. Sertifikat tersebut dapat diperjual belikan di bursa atau pasar AS, sehingga memudahkan investor AS untuk berinvestasi pada saham perusahaan diluar AS.
ANUITAS (ANNUITY) – Suatu ikatan atau kontrak antara pemodal dan perusahaan asuransi dimana setelah pembelian kontrak oleh pemodal, perusahaan asuransi tersebut menjamin suatu penerimaan (hasil) yang tetap atau variable selama jangka waktu tertentu secara teratur.
ALOKASI AKTIVA (ASSET ALLOCATION) – Strategi investasi yang mengalokasikan (diversifikasi) total aktiva (portfolio investasi) dalam beberapa kelompok, seperti saham, obligasi dan instrument pasar uang, sebagai upaya untuk menurunkan (meminimalkan) resiko investasi.
B
BEARISH MARKET – Suatu kondisi pasar keuangan dalam periode tertentu dimana harga pasar surat berharga sedang mengalami penurunan.
BETA – Suatu ukuran fluktuasi portfolio investasi atau individual instrument investasi dibandingkan dengan pasar (stock market), yang diwakili oleh index. Nilai beta pasar adalah 1. Beta lebih dari 1 menggambarkan bahwa portfolio investasi lebih fluktuatif dibandingkan dengan pasar atau index.
BLUE CHIP – Saham biasa (common stock) yang memiliki kinerja fundamental yang baik, seperti selalu membukukan keuntungan dalam beberapa tahun terakhir, memiliki pertumbuhan yang baik, selalu membagikan dividend, memiliki reputasi manajemen yang baik, dan sebagainya.
BURSA SAHAM NEW YORK (NEW YORK STOCK EXCHANGE) – Bursa saham tertua dan terbesar di dunia dengan lebih dari 3000 perusahaan yang mendaftarkan sahamnya untuk diperdagangkan.
BURSA (BOURSE) – tempat berlangsungnya perdagangan surat berharga.
BULL MARKET – Kondisi pasar dimana harga surat-surat berharga dalam kondisi mengalami kenaikan.
C
CD (CERTIFICATE OF DEPOSIT) – Surat hutang jangka pendek yang diterbitkan oleh bank dan umumnya memberikan bunga tetap (fixed-rate) kepada pembelinya.
COST AVERAGING – Suatu Strategi melalui pembelian surat berharga atau berinvestasi dalam jumlah tertentu secara reguler atau pada interval waktu tertentu. Pada saat harga surat surat berharga mengalami penurunan, maka jumlah unit yang dibeli semakin banyak sedangkan pada saat harga pasar naik, maka akan semakin sedikit jumlah unit yang dibeli. Secara keseluruhan, harga beli rata-rata akan menjadi semakin rendah dan kemungkinan besar akan lebih rendah dari harga pasar terakhir dan lebih rendah dari rata-rata harga pasar jika pembelian dilakuakn tidak secara teratur.
D
DERIVATIF (DERIVATIVE) – Instrumen keuangan dimana nilainya didasarkan pada nilai surat berharga lainnya (underlying security).
DIVERSIFIKASI (DIVERSIFICATION) – Suatu strategi investasi dengan cara menempatkan dana yang ada di portfolio investasi pada berbagai jenis surat berharga, dengan harapan akan menurunkan resiko investasi.
DIVIDEND – Pembagian keuantungan suatu perusahaan kepada para pemegang sahamnya.
DOW JONES INDUSTRIAL AVERAGE (THE DOW) – Suatu ukuran atau tolok ukur kinerja bursa saham yang tertua dan paling banyak dipakai seluruh dunia.
E
EAFE INDEX – the Europe, Australasia, Far East Index. Suatu Index yang disusun oleh investment bank terkenal di Amerika Serikat Morgan Stanley Capital International® yang berisi dari kinerja bursa saham dari negara-negara yang ada di Eropa, Australia, dan Timur Jauh (Far East). Index ini menggambarkan kinerja dari kira-kira 20.000 saham dari lebih dari 20 negara.
EX-DIVIDEND – Suatu periode atau interval waktu antara tanggal pencatatan hak menerima dividend (record date) dan tanggal pembayaran dividend (payment date), dimana Investor yang membeli saham dalam periode ini tidak memiliki hak untuk menerima dividend.
F
FACE VALUE – Adalah jumlah pokok yang tertera pada sebuah instrumen hutang, atau pada uang kertas serta uang koin.
FAIR VALUE – Merupakan perkiraan nilai seluruh aset serta kewajiban dari sebuah perusahaan yang akan diambil alih/diakuisisi, yang kemudian akan digunakan untuk mengkonsolidasikan laporan keuangan kedua perusahaan tersebut.
FEDERAL OPEN MARKET COMMITTEE (FOMC) – Adalah komite yang membuat keputusan yang berhubungan dengan kegiatan operasional dari the Feds untuk mengontrol/mengawasi suplai uang. Komite ini bertemu delapan kali setahun.
FINANCIAL PLANNER – Merupakan ahli profesional di bidang investasi yang membantu individu menggambarkan rencana keuangan (financial plans) dengan tujuan-tujuan tertentu dan membantu mengkoordinasikan beragam aktivitas keuangan lainnya.
FISCAL POLICY – Merupakan kebijakan pemerintah untuk mempengaruhi kondisi makroekonomi. Kebijakan ini akan mempengaruhi tingkat pajak, tingkat suku bunga, dan pengeluaran pemerintah sebagai usaha untuk mengontrol ekonomi negara tersebut.
FIXED ASSET - Merupakan properti yang berwujud yang dimiliki oleh perusahaan yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan bagi perusahaan, tetapi bukan untuk dikonsumsi atau untuk dikonversi menjadi kas. Pabrik, mesin, dan peralatan-peralatan merupakan contoh dari aktiva tetap tersebut.
FIXED COST - Yaitu biaya yang jumlahnya akan tetap sama (tidak berubah) meskipun kegiatan perusahaan terus mengalami perubahan.
FLOOR TRADER – Yaitu anggota bursa yang menjalankan transaksi dari lantai perdagangan bursa (the floor) hanya untuk rekening perusahaannya.
FLOAT – Adalah jumlah total saham yang beredar dan yang tersedia di pasar.
FUND MANAGER – Adalah orang yang bertanggung jawab atas investasi dalam reksadana, dengan cara mengimplementasikan strategi serta pengelolaan hari ke hari dalam perdagangan portofolionya. Salah satu faktor yang paling penting untuk dipertimbangkan dalam reksadana adalah mencari fund manager yang tepat.
FUNDAMENTAL ANALYSIS – Yaitu metode penilaian saham/surat berharga yang mencoba untuk mengukur nilai intrinsic sebuah saham tertentu. Analisa fundamental mempelajari segala hal mulai dari kondisi ekonomi dan industri secara keseluruhan, sampai kondisi keuangan dan kondisi manajemen perusahaan tersebut.
G
GEARING RATIO – Adalah istilah umum yang diberikan untuk rasio-rasio leverage yang menggambarkan kondisi modal perusahaan. Ada berbagai macam jenis gearing rasio seperti debt to equity, interest coverage (keuntungan dibagi dengan pembayaran bunga) untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar bunga pinjaman.
GROSS DOMESTIC PRODUCT (GDP) – Adalah nilai uang atau nilai moneter semua barang barang serta jasa yang dihasilkan oleh suatu negara pada suatu periode tertentu. Meliputi konsumsi, belanja / pengeluaran pemerintah, investasi, serta ekspor bersih (ekspor dikurangi impor). Disimbolkan dengan Y = C + I + G + (X – M). GDP merupakan indicator yang baik untuk menilai kesehatan ekonomi suatu negara. Dan biasanya diukur secara tahunan, meskipun perhitungan bulanannya juga diumumkan.
GROSS NATIONAL PRODUCT (GNP) – Merupakan indikator statistik ekonomi meliputi GDP ditambah semua pendapatan yang diperoleh warga negara tersebut atas investasi luarnegerinya, dikurangi pendapatan dihasilkan warganegara asing atas investasi di dalam negeri. Pada dasarnya GNP adalah total uang yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara baik di dalam maupun di luar negeri.
GROWTH FUND – Adalah sebuah portofolio saham yang berdisifikasi dengan tujuan utamanya adalah peningkatan harga saham (capital appreciation), yaitu berinvestasi pada perusahaan yang menginvestasikan kembali pendapatan yang diperoleh untuk tujuan ekspansi, akuisisi, atau untuk penelitian dan pengembangan perusahaan.
GROWTH STOCKS – Adalah saham-saham pada perusahaan yang pendapatan totalnya diharapkan meningkat di atas tingkat pendapatan rata-rata. Karakteristik dari growth stock adalah P/E rasionya yang tinggi.
H
HASIL INVESTASI (YIELD) – Tingkat pertumbuhan hasil investasi selama periode tertentu. Umumnya diukur dengan cara: Yield = (Nilai investasi Awal + Pembagian Uang Kas/Dividend) / Nilai Investasi Akhir.
HASIL RIIL (REAL YIELD) – Hasil bersih dari pemilikan suatu obligasi, setelah dikurangi tingkat inflasi. Dengan demikian jika tingkat inflasi adalah 4% dan suatu obligasi memberikan hasil (yield) 12%, maka hasil bersih dari obligasi tersebut adalah 8%.
HEDGING – Strategi yang diterapkan untuk menghindari atau meminimalkan resiko investasi. Perfect hedge dimaksudkan untuk menghapuskan kemungkinan terjadinya kerugian dimasa yang akan datang.
I
INDEX – Satuan statistik yang mengukur perubahan dalam ekonomi atau pasar keuangan (financial markets) pada suatu tanggal tertentu dibandingkan dengan tahun dasarnya, misal Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) atau Dow Jones® Industrial Average (DJIA) and S&P 500®.
J
JANUARY EFFECT – adalah fenomena yang terjadi pada akhir tahun ketika para investor mulai khawatir tentang pembayaran pajak yang mengakibatkan mereka mungkin menjual beberapa saham yang merugi sehingga mereka dapat menghapus kerugian tersebut atas capital gain yang diperoleh. Hal ini akan menyebabkan harga saham-saham akan mengalami penurunan pada akhir tahun, dan kemudian mengalami kenaikan harga kembali karena para investor tersebut membeli kembali saham yang sebelumnya mereka jual.
JOINT VENTURE – Adalah bergabungnya dua atau lebih orang atau perusahaan dalam bidang usaha tertentu dan setuju untuk berbagi keuntungan, kerugian, atau berbagi pengawasan/kontrol.
JUNK BOND – Adalah obligasi yang dijual untuk tujuan spekulasi. Umumnya obligasi tersebut berperingkat di bawah BB, dan memiliki resiko default (gagal bayar) yang lebih tinggi dibanding obligasi lainnya. Junk bond umumnya menawarkan tingkat bunga 3 – 4% lebih tinggi daripada obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah.
K
KAPITALISASI PASAR (MARKET CAPITALIZATION) – Nilai wajar suatu perusahaan yang diukur dengan nilai pasar dari saham yang beredar. Perhitungannya harga pasar saham dikalikan dengan jumlah sahamnya yang beredar
KEUNTUNGAN ATAU KERUGIAN NILAI INVESTASI (CAPITAL GAIN OR LOSS) – Keuntungan atau kerugian dari penjualan kekayaan (asset) dalam suatu portfolio.
L
LETTER OF INTENT – Kesepakatan yang tidak mengikat yang menyatakan niat (intention) dari suatu pihak untuk memenuhi ketentuan atau harapan dari pihak lain.
LIKUIDITAS (LIQUIDITY) – Kemudahan dalam menjual atau menukarkan suatu asset menjadi uang kas.
M
MAINTENANCE MARGIN – Adalah jumlah uang harus dimasukkan/ ditambahkan untuk menutup kembali margin requirement (jumlah marjin yang harus dipelihara) dalam rekening marjin.
MARGIN – Marjin adalah menggunakan uang pinjaman untuk membeli suatu saham, atau lebih dikenal dengan buying on margin atau margin trading (transaksi marjin). Pada transaksi marjin, para investor membeli saham dengan menggunakan dana yang dipinjam dari broker dimana mereka melakukan transaksi dan umumnya bunga yang dikenakan lebih tinggi daripada bunga bank. Tidak semua nasabah dapat melakukan transaksi marjin. Fasilitas marjin hanya diberikan oleh broker kepada nasabah lama dengan potensi yang baik dan sebaiknya transaksi marjin ini hanya dilakukan oleh investor yang berpengalaman karena jika harga saham anda turun secara signifikan, kerugian yang anda alami akan lebih besar daripada transaksi tanpa marjin. Sedangkan dalam perusahaan, marjin adalah selisih antara harga penjualan dengan beban pokok produksi (COGS).
MARK TO MARKET – Yaitu mencatat dan mengamati nilai atau harga suatu saham/surat berharga, suatu portofolio, atau suatu rekening sehingga dapat mereflesikan nilai pasar saat ini.
MARKET RISK – Adalah potensial kerugian hari ke hari yang akan dialami oleh investor akibat fluktuasi harga saham. Beta suatu saham dapat digunakan untuk menaksir seberapa besar resiko pasar yang dihadapi oleh saham tersebut.
MEDIUM TERM NOTE (MTN) – Adalah surat hutang yang umumnya berjangka waktu 5-10 tahun.
N
NILAI POKOK INVESTASI (CAPITAL OR PRINCIPAL) – Nilai awal investasi, tidak termasuk penerimaan (earnings) setelah dilakukannya investasi tersebut.
NASD (National Association of Securities Dealers Inc.) – Suatu organisasi nirlaba di Amerika Serikat beranggotakan seluruh perusahaan investment bank. Dengan pengawasan dari Securities Exchange Commissions (SEC), badan pengawas pasar modal AS, NASD dimaksudkan untuk menstandarisasi praktek dan kode etik perdagangan, khususnya yang over the counter.
NASDAQ (National Association of Securities Dealers Automated Quotation System) – Sistim komputer yang menggambarkan aktivitas perdagangan, seperti harga dan kuantitas, dalam pasar yang over the counter.
NILAI AKTIVA BERSIH (NET ASSET VALUE) – Nilai pasar dari seluruh kekayaan (asset) dari suatu Reksa Dana. NAB perunit dihitung dengan cara membagi total nilai aktiva bersih dengan jumlah saham yang beredar.
NILAI BUKU (BOOK VALUE) – Nilai kekayaan bersih, selisih antara total aktiva dengan total kewajiban (liabilities), suatu perusahaan.
NILAI TUKAR (EXCHANGE RATE) – Suatu harga pertukaran mata uang suatu negara dengan negara lainnya.
O
OBLIGASI ASING (FOREIGN BONDS) – Obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan, pemerintah atau badan pemerintah asing.
OBLIGASI (BOND) – Surat hutang yang diterbitkan oleh Pemerintah atau Perusahaan yang akan membayar kupon tertentu dan melunasi pokok hutang tersebut pada saat jatuh waktu.
OVER-THE-COUNTER MARKET (OTC) – Pasar perdagangan surat berharga yang dilakukan langsung dilantai bursa tanpa melalui jaringan telephone dan komputer yang memungkinkan komunikasi sesama dealers. Surat berharga yang diperdagangkan umumnya diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan yang tidak memenuhi kualifikasi untuk diperdagangkan di bursa saham yang lebih besar, seperti Bursa Saham New York.
P
PEMBAGIAN UANG KAS (CASH DISTRIBUTION) – Pemberian uang kas kepada pemegang unit penyertaan Reksa Dana oleh Manajer Investasi yang berasal dari keuntungan transaksi surat berharga yang ada di portfolio Reksa Dana yang bersangkutan.
PENINGKATAN NILAI INVESTASI (CAPITAL APPRECIATION) – Kenaikan nilai wajar (pasar) suatu kekayaan (asset), seperti saham, obligasi, komoditas dan property.
PEMBAGIAN KEUNTUNGAN (CAPITAL GAINS DISTRIBUTION) – Pembagian uang kas kepada pemegang unit Reksa Dana yang berasal dari penjualan saham, obligasi, atau instrumen investasi lainnya didalam portfolio Reksa Dana tersebut.
PORTFOLIO – Sekumpulan surat berharga dari beberapa jenis yang dimiliki seseorang atau pihak atau yang dikelola oleh suatu Reksa Dana.
PRIVATISASI (PRIVATIZATION) – Suatu langkah yang memindahkan pengelolaan suatu perusahaan dari pemerintah atau agen pemerintah kepada swasta. Umumnya dilakukan dengan cara menjual kepemilikan saham Pemerintah, termasuk didalamnya pengendalian manajemen, kepada pihak swasta, dengan harapan bahwa perusahaan yang diprivatisasi tersebut akan dapat dikelola dengan lebih baik.
PUBLIC OFFERING PRICE (POP) – Harga penjualan dari saham atau Reksa Dana kepada masyarakat luas.
Q
QUALITATIVE ANALYSIS – Adalah analisa yang menggunakan penilaian subyektif dalam menilai suatu saham/surat berharga berdasarkan informasi non-financial seperti keahlian manajemen perusahaan, siklus industri, kekuatan dari kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilakukan perusahaan, hubungan perusahaan dengan serikat pekerja, dan penilaian subyektif lainnya.
QUANTITATIVE ANALYSIS – Analisa kuantitatif adalah analisa terhadap suatu saham/surat berharga yang menggunakan informasi-informasi keuangan yang berasal dari laporan keuangan tahunan dan laporan rugi laba perusahaan untuk menilai apakah keputusan berinvestasi di perusahaan tersebut layak. Beberapa alat yang digunakan dalam analisa kuantitatif ini adalah rasio-rasio keuangan, cost of capital (biaya modal), asset valuation (penilaian aset), dan tren (kecenderungan) laba dan penjualan (apakah ke arah peningkatan atau penurunan).
QUICK ASSET – Adalah aktiva lancar dikurang persediaan. Quick asset adalah aset-aset yang sudah atau mudah untuk dikonversikan menjadi kas.
QUICK RATIO – Adalah rasio yang dihitung dengan membagi aktiva lancar (tidak termasuk persediaan) dengan kewajiban jangka pendek. Quick rasio merupakan suatu indikator kekuatan keuangan perusahaan. Rasio ini mengindikasikan apakah perusahaan memiliki aset lancar (tanpa harus menjual persediaan) untuk menutup kewajiban-kewajiban jangka pendeknya. Kadang dikenal juga dengan acid test rasio.
R
RATA-RATA TOTAL HASIL TAHUNAN (AVERAGE ANNUAL TOTAL RETURN) – Rata-rata perubahan nilai investasi selama periode tertentu, dengan asumsi bahwa pembagian uang tunai (dividends) dan keuntungan modal (capital gains) di investasikan kembali.
REKSA DANA (MUTUAL FUND) – Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam Portofolio Efek oleh Manajer Investasi.
REKSA DANA GLOBAL (GLOBAL MUTUAL FUND) – Reksa Dana yang berinvestasi pada instrumen investasi diseluruh dunia.
REKSA DANA PASAR UANG (MONEY MARKET FUND) – Reksa Dana yang portfolio investasinya ditempatkan pada Sertifikat Deposito dan surat-surat berharga jangka pendek lainnya.
REKSA DANA SEKTORAL (SECTOR MUTUAL FUNDS) – Reksa Dana yang menginvestasikan dananya pada sektor-sektor tertentu, seperti sector barang konsumsi, telekomunikas, dan sebagainya. Secara teoritis Reksa Dana Sektoral cenderung lebih berfluktuasi dibandingkan dengan Reksa Dana umum yang diinvestasikan pada banyak sector.
REKSA DANA TERTUTUP (CLOSED-END FUND) – Suatu jenis Reksa Dana yang menerbitkan jumlah unit penyertaan tertentu kepada investor dan Manajer Investasinya, sebagai penerbit Reksa Dana tersebut, tidak berkewajiban untuk membeli kembali unit penyertaan yang akan dijual kembali (redemption) oleh investor atau pemilik unit penyertaan Reksa Dana tersebut.
REKSA DANA TERBUKA (OPEN-END FUND MUTUAL FUND) – Suatu Reksa Dana yang mengharuskan Manajer Investasinya untuk membeli kembali unit penyertaan yang akan dijual (redemption) oleh pemiliknya (investor).
TANGGAL PENCATATAN (RECORD DATE) – Suatu tanggal dimana investor harus tercatat pemegang saham resmi agar memiliki untuk memperoleh dividend. Setelah tanggal tersebut, saham akan diperdagangkan tanpa hak memperoleh dividend (ex-dividend).
REKSA DANA REGIONAL (REGIONAL MUTUAL FUNDS) – Reksa Dana yang membatasi investasinya pada beberapa negara berdsarkan letak geografisnya, seperti Asia Tenggara, Eropa, Latin Amerika, dan sebagainya.
REIT (Real Estate Investment Trust) – Unit penyertaan yang dananya dikelola oleh Manajer Investasi dalam portfolio riil property (real estate).
S
SAHAM BIASA (COMMON STOCK) – Bukti kepemilikan dalam suatu perusahaan, dimana pemilik saham biasa memiliki hak untuk menerima dividend, mengambil suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan, jika memungkinkan, ikut serta dalam manajemen perusahaan.
SAHAM ASING (FOREIGN STOCKS) – Saham yang diterbitkan oleh perusahaan, pemerintah atau badan pemerintah asing.
SAHAM ISTIMEWA (PREFERRED STOCK) – Saham yang membagi dividen dengan persentase tertentu dan memiliki hak atas pembagian dividend dan likuidasi asset yang mendahului dari hak yang akan diterima oleh pemegang saham biasa.
S&P 500® (Standard & Poor’s® Composite Index of 500 Stocks) – Index yang disusun berdasarkan nilai pasar dari 500 saham biasa yang digunakan untuk mengukur pergerakan harga pasar saham di bursa.
SEC (Securities and Exchange Commission) – Suatu badan pengawas pasar modal di Amerika Serikat yang didirikan berdasarkan Undang-Undang Perdagangan Surat Berharga tahun 1934 (Securities Exchange Act of 1934), yang bertujuan meningkatkan keterbukaan informasi kepada public dan melindungi masyarakat pemodal terhadap praktek-praktek yang merugikan di pasar modal.
SURAT BERHARGA KONVERSI (CONVERTIBLE SECURITY) – Surat berharga yang diterbitkan oleh suatu perusahaan, seperti Saham Istimewa (preferred stock) dan Obligasi Konversi (convertible bond), yang dapat ditukarkan dengan surat berharga lainnya, umumnya ditukar menjadi saham biasa.
SURAT HUTANG (DEBT SECURITY) – Surat Berharga yang menggambarkan suatu pinjaman yang harus dilunasi oleh peminjam dimasa yang akan datang atau tanggal tertentu setelah penerbitan surat hutang tersebut.
T
TANGGAL CALL (CALL DATE) – Tanggal pelunasan obligasi oleh penerbit sebelum jatuh waktu.
TANGGAL JATUH WAKTU (MATURITY DATE) – Suatu tanggal dimana nilai pokok dari surat hutang harus dilunasi (jatuh waktu).
TOTAL RETURN – return (hasil) dari suatu investasi selama periode tertentu, termasuk didalamnya kenaikan nilai pasar pokok investasi (capital appreciation), dividends dan bunga (kupon), and keuntungan penjualan asset (capital gain).
TREASURIES – Surat hutang yang diterbitkan oleh Pemerintah Pusat Amerika Serikat dan diterbitkan dengan berbagai tanggal jatuh waktu (maturities).
TREASURY BILLS – Surat berharag jangka pendek yang diterbitkan oleh Pemerintah Pusat Amerika Serikat dengan periode jatuh waktu tidak lebih dari satu tahun, dengan denominasi minimum $10,000, dan dijual dengan harga diskon dari nilai pokoknya.
TREASURY BONDS – Surat Hutang jangka panjang yang diterbitkan oleh Pemerintah Pusat Amerika Serikat dengan jangka waktu 10 tahun atau lebih dan dengan denominasi minimum $1,000.
TREASURY NOTES – Surat Berharga jangka menengah dengan periode jatuh waktu (jangka waktu) lebih dari satu tahun sampai dengan 10 tahun, dan dengan denominasi antara $1,000 hingga $1 million atau lebih.
U
UNDERPERFORM – Adalah suatu rekomendasi yang sering digunakan oleh broker (perusahaan sekuritas) untuk suatu saham, yang berarti bahwa saham tersebut diperkirakan akan lebih jelek kinerjanya.
UNDERSUBSCRIBED – artinya jika jumlah permintaan terhadap saham IPO lebih rendah daripada jumlah saham yang akan diterbitkan. Hal ini kadang disebut juga dengan underbooking. Lawan dari undersubscribe adalah oversubscribe.
UNDERVALUE – adalah Saham atau surat berharga yang diperdagangkan dengan harga di bawah nilai wajarnya.
UNDERWRITING – Investment banker bertindak atas nama perusahaan atau pemerintah yang menerbitkan surat-surat berharga, mencari/ mengumpulkan modal investasi dari para investor. IPO (penawaran saham perdana) suatu perusahaan dibawa oleh underwriter (penjamin emisi efek).
UNREALIZED GAIN – Adalah keuntungan yang timbul akibat memegang suatu aset, namun tidak menguangkan/merealisasikan keuntungan tersebut. Contohnya, jika anda memiliki saham yang harganya mengalami peningkatan 2 X dari harga pembeliannya, namun anda tidak menjual saham tersebut (merealisasikan/menguangkan keuntungan tersebut), hal inilah yang dikatakan sebagai keuntungan yang tidak terealisasi.
UNREALIZED LOSS - Adalah kerugian yang timbul akibat memegang suatu aset, namun tidak menguangkan/merealisasikan kerugian tersebut. Contohnya, jika anda memiliki saham yang harganya mengalami penurunan 50% dari harga pembeliannya, namun anda tidak menjual saham tersebut (merealisasikan kerugian tersebut), hal inilah yang dikatakan sebagai kerugian yang tidak terealisasi.
UNSECURED LOAN – Adalah pinjaman bank yang diberikan kepada peminjam hanya berdasarkan bonafiditas/nama baik peminjam dan tidak ditutup dengan jaminan (kolateral).
UNSYSTEMATIC RISK – Kadang disebut sebagai resiko spesifik yaitu resiko yang memiliki pengaruh yang terbatas. Contohnya adalah adanya pemogokan mendadak yang dilakukan oleh karyawan suatu perusahaan akan mempengaruhi harga saham perusahaan tersebut.
UPSIDE – Adalah jumlah peningkatan potensial yang mungkin terjadi pada pasar atau harga saham. Pada dasarnya upside adalah perkiraan seberapa besar suatu saham mengalami peningkatan harga di masa depan.
V
VOLATILITAS (VOLATILITY) – Fluktuasi yang cepat dan dengan nilai yang relatif tinggi dari harga pasar suatu surat berharga. Dalam Pasar Saham biasanya diukur dengan menggunakan beta.
W
WARRANT – Adalah surat berharga yang memberi hak kepada pemegangnya untuk membeli saham/surat berharga dari penerbit waran tersebut dengan harga tertentu. Waran biasanya merupakan instrumen jangka panjang, karena tanggal jatuh temponya umumnya lebih dari setahun. Waran mirip dengan opsi call/beli. Namun masa berlakunya waran biasanya tahunan, sedangkan masa berlakunya opsi call/beli biasanya bulanan. Lebih jauh lagi, waran biasanya diterbitkan dan dijamin oleh perusahaan, sedangkan opsi adalah instrumen pertukaran dan tidak diterbitkan oleh perusahaan.
WEIGHTED AVERAGE COST OF CAPITAL (WACC) – Adalah perhitungan biaya modal (cost of capital) perusahaan dengan memberi bobot masing-masing katagori modal (modal pemegang saham, pinjaman bank, obligasi dan lain sebagainya). WACC merupakan rata-rata tingkat hasil yang diharapkan atas investasi suatu perusahaan.
WRITE-OFF – Adalah membebankan sejumlah aset untuk biaya-biaya atau kerugian, dengan tujuan untuk mengurangi nilai aset tersebut dan mengurangi pendapatan.
X
XD (EX-DIVIDEND) – Adalah simbol yang digunakan untuk menandai bahwa saham/surat berharga tersebut diperdagangkan pada ex-dividen. Simbol ini umumnya digunakan dalam surat kabar.
Y
YANKEE BOND – Adalah obligasi asing yang berdenominasi dalam US Dollar dan diterbitkan di negara Amerika Serikat oleh bank-bank asing dan perusahaan-perusahaan asing.
YEAR TO DATE (YTD) – Adalah periode awal tahun (1 Januari) sampai dengan tanggal hari ini.
YIELD – Adalah jumlah bunga yang dibayarkan kepada suatu obligasi dibagi dengan harga obligasi tersebut. Dengan kata lain, yield mengukur pendapatan yang dihasilkan oleh suatu obligasi. Yield juga merupakan tingkat hasil (rate of return) suatu investasi, yang biasanya dikutip adalah persentase pertahun.
YIELD CURVE – Adalah grafik garis yang memperlihatkan tingkat suku bunga pada titik tertentu untuk seluruh surat berharga dengan tingkat resiko yang sama tetapi jatuh tempo yang berbeda. Surat berharga yang jatuh temponya lebih lama biasanya memiliki yield yang lebih tinggi. Jika surat berharga jangka pendek menawarkan yield yang lebih tinggi, maka kurvanya disebut dengan inverted.
YIELD TO MATURITY- Adalah tingkat hasil (rate of return) suatu obligasi sampai obligasi tersebut jatuh tempo.
Z
ZERO COUPON BOND – Adalah surat hutang/obligasi pemerintah atau perusahaan yang diperdagangkan secara diskonto dari nilai nominalnya. Obligasi ini diperdagangkan secara diskonto karena obligasi tersebut tidak memberikan bunga kepada pemegangnya. Keuntungan/laba akan diperoleh oleh pemegang bond pada saat obligasi tersebut ditebus kembali oleh penerbitnya dengan nilai nominal penuh. Obligasi seperti ini biasanya diterbitkan secara diskonto, atau mungkin bisa juga dari kupon yang diambil dari obligasi kemudian diterbitkan kembali sebagai obligasi tanpa bunga (zero coupon bond).
ZERO-SUM GAME – Adalah situasi dimana keuntungan yang diperoleh oleh satu pihak merupakan kerugian yang sama jumlahnya di pihak lain. Jadi selisih antara keuntungan di satu pihak dengan kerugian di pihak yang lain adalah 0 (tidak termasuk biaya-biaya).

TV Olline

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Forex Calendar

Sindikasi economy.okezone.com

detikcom

KOMPAS.com - Bisnis Keuangan

frame

BBCIndonesia.com | Berita Dunia | Indonesian News index

Bubbles

ok